Rabu, 08 Desember 2010

KuCaBi's Team Members

(kiri-kanan) Philemon, Denny, Angel, Felicia T, Nova (sebenerya masih ada Jonathan, tapi dia gak sempet ikut foto ><)


Selasa, 07 Desember 2010

FUNGI


Fungi berasal dari kata Mykes (yunani) adalah makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.


Dulu, dalam klasifikasi 2 kingdom, Fungi dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

CIRI-CIRI

       Eukariotik memiliki dinding sel
       Tidak memiliki klorofil
       Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
       Uniseluler & Multiseluler (rata-rata Multiseluler)
       berbentuk mangkung, payung, setengah lingkaran, kuping, bulat
       memiliki sel memanjang berupa benang: hifa
       hifa memiliki sekat antar antar sel: septum
       septum memiliki celah penghubung sel
       hifa tanpa septum: Hifa Senositik
       hifa bercabang berjalinan membentuk miselium
       miselium: menyerap makanan (miselium vegetatif)
       miselium vegetatif memiliki houstorium yang menembus sel inang
       Miselium berdiferensiasi membentuk alat reproduksi (menghasilkan spora): miselium generatif



CARA HIDUP

       Menyerap zat organik
       Zat organik kompleks -> zat organik sederhana oleh enzim.
       Pencernaan kompleks -> sederhana : pencernaan ekstraseluler
       Zat organik -> digunakan dan disimpan di glikogen
       Heterotrof

Berdasarkan cara memperoleh makanan

a.    Saprofit
       Zat organik -> sisa organisme mati & bahan tak hidup
       Serasah (ranting, daun gugur)
       Kain
       Kertas
       Peranan: pengurai (dekomposer utama)
       Efek: pelapukan & pembusukan

b.    Parasit
       Zat organik -> organisme hidup lain
       Sifat: merugikan
       Efek: penyakit pada organisme inang

c.    Mutual
       Zat organik -> organisme hidup lain
       Sifat: menguntungkan organisme inang
       Jamur akar tanaman. Jamu membentuk mikoriza dan meningkatkan penyerapan air & mineral dari tanah oleh akar tumbuhan


HABITAT

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam, lingkungan berkonsentrasi gula tinggi (selai), dan lingkungan ekstrim (gurun, gunung salju, kutub), dimana jamur yang bersimbiosis dengan ganggang, membentuk lumut kerak.

REPRODUKSI

A. Aseksual
       Pembentukan kuncup/tunas -> uniseluler
       Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium)
       Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) -> multiseluler
       Spora aseksual: sporangiospora & konidiospora
       Sporangiospora -> pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) di ujung sporangiofor
       Konidiospora -> pembelahan mitosis sel ujung konidiofor
       Sporangiospora & konidiospora: haploid

B. Seksual
       Oleh spora seksual -> dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa beda jenis)
       Singami: dua tahap. Plasmogami & Kariogami
       Plasmogami -> penyatuan sel/hifa beda jenis
       Kariogami -> penyatuan inti sel
       Spora seksual: - zigospora
                                - askospora
                                - basidiospora


KLASIFIKASI

Berdasarkan cara reproduksinya

  1. Zygomycota
       Menghasilkan zigot dalam zigospora
       Ciri-ciri
            - dinding sel -> zat kitin
            - multiseluler
            - hifa tak bersekat
            - inti haploid
            - keturunan diploid
       Reproduksi
- vegetatif -> spora
          - generatif -> konjugasi menghasilkan zigospora
       Spesies anggota Zygomycota:
            - Rhizopusoryzae
            - Rhizopus oligosporus
            - Rhizopus nigricans
            - Mucor mucedo
            - Mucor javanicans
            - Clamydomucor oryzae

  1. Ascomycota
       Menghasilkan askospora
       Ciri-ciri
            - dinding sel -> zat kitin
            - uniseluler & multiseluler
            - hifa bersekat
            - membentuk badan buah (askokrap)
            - inti haploid
            - keturunan diploid
       Reproduksi
            - vegetatif -> konidiospora
            - generatif -> konjugasi menghasilkan askospora
       Spesies anggota Ascomycota
          a. Sacchormyces cerviciae
                   - memfermentasikan gula -> alkohol
                        - tape/roti
b. Saccharomyces ellipsoids, Saccharomyces tuac, Penicillium notatum,     Penecillium chrysogenum, Penecillium camemberti, Penecillium requeforti, Aspergillus wentii, Aspergellus flavus, dan Aspergillus -> roti


  1. Basidiomycota
       Menghasilkan basidiofora
       Ciri-ciri
            - selnya tersusun atus zat kitin
            - multiseluler
            - hifa bersekat
            - hifa primer (berinti 1)
            - hifa sekunder (berinti 2)
            - inti haploid
            -keturunan diploid
            - membentuk badan buah (basidikrop)
       Reproduksi
            - vegetatif -> kondiospora
            - generatif -> basidopora
       Spesies anggota basidiomycota
            - Volvoriella volvace (jamur merang
            - Auricularia polytricha (jamur kuping)
            - Pleurotus (jamur tiram)
            - Puccinia graminus (jamur api)

     d. Deuteromycetes
       Jamur imperfekti/belum sempurna
       Belum diketahui cara perkembangbiakan seksualnya.
       Reproduksi
            - vegetatif -> konidiospora
       Ciri-ciri
            - dinding sel -> zat kitin
            - multiseluler
            - hifa bersekat
            - inti haploid
            - keturunan diploid


PERANAN

Positif
       Makanan & minuman
-
Rhizopus oryzae (tempe)
            - Aspergillus wentii (kecap)
            - Aspergillus oryzae (tape)
            - Penicellium camemberti (keju)
       Kedokteran
          - Penicellium notatum (antibiotik)
       Pertanian
          - organisme pengurai
          - penyubur tanah

Negatif

       Manusia
            - Aspergillus nidulans (telinga)
            - Deuteromycetes (kulit)
       Hewan
            - Aspergillus fumigatus (paru-paru burung)
       Tumbuhan
            - Phytophthora infestan (kentang)
            - Phytophthora nicotianae (tembakau)
       Penghasil racun
            - Amanita phaloides (racun valin -> merusak eritrosit)

PROTISTA


Prostista termasuk dalam kingdom ke-4 dalam klasifikasi makhluk hidup. Protista dibedakan menjadi kingdom tersendiri meskipun ia memiliki sifat sel yang hampir sama dengan tumbuhan maupun binatang. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup secara berkoloni atau soliter.

Ciri-ciri
·         eukariotik
·         uniseluler (hanya memiliki 1 sel)
·         ukuran dan bentuk yang bervariasi (asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral)
·         hidup secara berkoloni atau soliter
·         Ukuran tubuh: mulai dari 10 mikron-6 mm
·         bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
·         Cara hidup: bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
·         Cara mendapatkan makanan: holozoik, saprofit, saprozoik
·         berada di tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll

3 jenis protista
-  Protista mirip hewan (protozoa)
-  Protista mirip tumbuhan (alga)
-  Protista mirip jamur

Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Cara Gerak
a.    Flagellata
·         bergerak dengan flagellum atau bulu cambuk
·         pada umumnya, berhabitat di dalam air
·         berperan sebagai parasit bagi hewan maupun manusia
·         memiliki bentuk yang tetap
·         bereproduksi secara seksual (konjugasi) & aseksual (pembelahan biner)
·         contoh: Tripanosoma rhodosiense (sakit tidur), Tripanosoma vaginalis (keputihan pada vagina), Leishmania tropika (penyakit kulit)

b.    Cilliata
·         bergerak dengan silia/bulu getar
·         silia juga berperan sebagai alat penerima rangsangan dari lingkungan di luarnya dan juga sebagai alat untuk menangkap makanannya
·         hidup di tempat yang berair
·         bereproduksi dengan 2 cara, yaitu dengan generatif dan vegetatif
·         bertahan hidup di lingkungan yang berair tawar atau bertempat lembab
·         contoh dari cilliata yang bergerak dengan menggunakan bulu getar: Didinum sp, Vorticella sp

c.    Rhizopoda
·         bergerak dengan menggunakan kaki semunya (pseudopodia)
·         dapat bayak ditemui di laut, khususnya di air laut dan air tawar
·         bereproduksi dengan cara vegetatif (aseksual)
·         contoh: Amoeba sp

d.    Sporozoa
·         ber-spora
·         tidak memiliki alat gerak
·         untuk bergerak, harus mengubah posisi atau kedudukan tubuhnya
·         hampir semua sporozoa bersifat parasit
·         cara bereproduksi dengan menggunakan spora
·         2 cara bereproduksi, yaitu secara generatif (schizogoni dan sporogoni) dan vegetatif (peleburan yang terjadi di dalam tubuh nyamuk)
·         contoh: plasmodium malariae

ALGA
a.    Euglenophyta
·         hidup di air tawar, di dalam tanah dan lembab
·         tidak memiliki dinding sel
·         bergerak bebas
·         memiliki bintik mata
·         memiliki klorofil a dan b
·          memiliki pigmen karotin yang berfungsi untuk fotosintesis
·         contohnya adalah euglena viridis

b.    Ganggang hijau (chlorophyta)
·         hidup di air tawar dan di air laut
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen karotin dan xantofil
·         tubuh bersel satu seperti benang
·         bereproduksi dengan cara pembelahan biner dan fragmentasi
·         hidup dengan cara autotrof dan bersimbiosis dengan jamur

c.    Ganggang keemasan (chrysophyta)
·         berklorofil a dan c
·         memiliki pigmen fukosantin
·         bereproduksi dengan cara pembelahan biner dan penyatuan gamet
·         dapat dibagi menjadi 3 kelas besar: xanthophyceae, chrysopyceae, bacillariophyceae

d.    Ganggang api (phyrophyta)
·         disebut juga dengan dinoflagellata
·         tubuhnya tersusun atas satu sel yang memiliki dinding sel
·         dapat bergerak aktif
·         bertempat tinggal di laut
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen xantofil, dinosatin, dan fukobilin
·         bereproduksi dengan membelah dirinya secara biner

e.    Ganggang coklat (phaeophyta)
·         memiliki bentuk seperti tumbuhan tinggi
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen xantofil dan fukosatin
·         bereproduksi secara vegetatif dengan cara fragmentasi dan zoospore
·         reproduksi seksualnya dengan cara isogami, anisogami, dan oogami

f.     Ganggang kemerahan (rhodophyta)
·         memiliki klorofil a dan d
·         pigmen karoten dan fukosianin
·         bereproduksi secara spora dan oogami (generatif)
·         sebagian besar berhabitat di laut

Protista mirip jamur
·         memiliki sifat ataupun ciri-ciri yang sama dengan jamur
·         tidak dimasukkan ke dalam fungi karena memiliki struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda dengan jamur pada umumnya
·         dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: Jamur lendir (myxomycota) dan Jamur air (oomycota)